WAFATNYA SUNAN GUNUNG JATI - Bagian II
(pupuh LVI.13 - LVIII.06)
Dedaunan jatuh berguguran, hewan-hewan berbunyi saling bersahutan, air bergelora dan lautan menjerit bergemuruh bergantian dengan gempa yang bergetar dengan suara yang menakutkan. Alam dunia bagaikan akan roboh, batuan krikil bergemeletuk dan terdengar suara beraneka macam. Tanah menjadi gembur dan seluruh isi hutan riuh berbunyi. Bergelegar suara gunung, bergema berkumandang di langit. Sang surya panas membara, sang bulan begitu pula. Semua yang ada di dunia bagaikan menangis. Tidak lama kemudian turun para malaikat dari langit ke atas Gunung Jati. Para malaikat itu kemudian membawa jenazah Sinuhun naik ke langit.
Setelah tersiar berita duka cita itu, para santri dan para sanak saudara semua menangis dengan sedihnya, mereka bingung ketika mengetahui bahwa jenazah Sinuhun telah tiada. Suasana saat itu hiruk pikuk, canang Ki Bicak berbunyi bertalu-talu tanpa ada yang menabuh. Para santana mantri semuanya pergi menuju ke Gunung Sembung. Yang pergi ke Gunung Jati, hanyalah Sunan Kalijaga, Syekh Datuk Khapi, dan Pangeran Makdum saja. Ketika mereka tiba di situ jenazahnya sudah tidak ada, yang tinggal tergeletak di tanah hanyalah wangkingan (ikat pinggang) dan jubah Sinuhun saja. Begitulah Sunan Kalijaga segera menyingsingkan lengan bajunya untuk menggali liang lahat. Syekh Datuk Khapi datang dan minta untuk menggantikan, demikian juga halnya dengan Pangeran Makdum. Akan tetapi Sunan Kali berkata, "Biarlah kalian jangan ikut-ikut, biar aku sendiri saja yang menguburkan pakaian itu". Akhirnya selesai sudah pakaian Sinuhun dikuburkan di sana dengan sempurna, yaitu di Gunung Kentaki yang di sebelah timur itu. Akan tetapi bentuk kuburannya tak terlihat karena diratakan lagi dengan tanah. Hanya tandanya ialah bahwa tak akan ada daun yang jatuh keatas kuburan ini.
Sementara itu Tubagus Pase datang ke Gunung Kentaki yang di sebelah barat bersama para sentana mantri. Mereka berkumpul di tempat itu dan mereka menemukan bahwa jenazah sudah tidak ada lagi, yang masih ada di sana hanya Keris Naga dan Tasbih Sinuhun. Sang keris menggelantung di udara, merah membara bagaikan bintang jatuh, sedangkan tasbihnya kemudian dikuburkan di bumi mulia. Tempat itu kemudian direka-reka menjadi berbentuk makam, di Gunung Sembung. Terkenal diantara rakyat kecil bahwa Sinuhun Aulia, dimakamkan di Gunung Jati yang di sebelah Barat itu, di tempat mana dahulu beliau tinggal. Adapun Nyi Mas Putri Jangkung, kemudian tinggal disana menunggui kuburan suaminya dengan penuh kasih sayang. Adapun Keris Sangyang Naga kemudian terbang melesat ke langit bagaikan bintang dan jatuh masuk ke Dalem Agung, dan Keris Sangyang Naga itu menghilang disana.
Catatan: Mengenai waktu wafatnya Syarif Hidayatullah, ada beberapa pendapat. Dalam History of Java ditulis bahwa Syarif Hidayatullah wafat pada tahun 1428 Saka (1506 M) dalam "usia yang sangat lanjut", tahun tersebut tidak tepat karena pada waktu perang dengan Galuh Pajajaran (Bab XXII) dimana Sunan Gunung Jati masih berperan. Dalam Negarakertabhumi, dan demikian juga dalam Purwaka Caruban Nagari bahwa Syarif Hidayatullah wafat pada tanggal 11 Kresna-paksa, bulan Badramasa tahun 1490 Caka (1568 M), Sumber lainnya menyebutkan bahwa Sunan Gunung Jati wafat pada tanggal 12 bagian terang, bulan Badra tahun 1490 Saka atau 19 September 1568 M.
1xbet - Best Bet in 1xBet - Download or Install for Android
BalasHapus1xbet is gri-go.com the best betting app in the world created for esports. It is a 바카라 사이트 one of the 1xbet korean safest and most trusted names หารายได้เสริม among players. It offers a bsjeon user friendly interface